Rasa malu pada anak-anak tidak datang dengan sendirinya. Ada sebuah proses belajar yang membantu balita mengembangkan kesadaran dan perasaan malu dalam konteks pendidikan seks pada anak.
“Belajar” malu menurut ahli pendidikan seks asal Jerman, Ina-Maria Philipps, merupakan bagian dari
proses pengenalan balita terhadap tubuhnya sendiri. Sebab, secara langsung maupun tidak langsung ia akan mengenali, organ penting yang wajib “ditutupi” dan tidak boleh disentuh orang lain.
Balita mula-mula belajar dengan mengamati apa yang menjadi norma untuk merasa malu: Apakah buka pakaian di muka umum? Makan sambil jalan? Atau, mandi dengan pintu terbuka?
Setelah itu, balita mulai bereksperimen untuk memperoleh “konfirmasi” dari apa yang telah diamati dan dipahaminya. TIba-tiba saja balita berlari-lari dengan hanya mengenakan pakaian dalam atau berjalan berkeliling ruang keluarga berrbalut handuk. Lalu ia mengamati reaksi dan komentar orang-orang di sekitarnya.
Ada yang sadar akan perasaan malu relatif cepat, tapi ada juga yang lambat. Biasanya memasuki usia prasekolah balita sudah mulai paham dan merasa malu untuk hal-hal tertentu. Namun tak perlu terkejut apabila si 2 tahun sudah merasa malu mengganti baju di muka umum. Anda harus menghormati “garis” batas yang telah ditentukan balita.